Hukum Kekekalan Materi dan Contohnya

Hukum Kekekalan Materi

Pengertian Hukum Kekekalan Materi adalah hukum yang menyatakan bahwa (dalam sistem tertutup) jumlah materi yang terlibat dalam reaksi kimia adalah konstan. Dengan sistem tertutup yang kami maksud adalah lingkungan yang mengisolasi komponen yang terlibat dalam reaksi dari luar, seperti wadah tertutup.

Ketika transformasi dilakukan melalui proses fisik, tidak ada perubahan yang diamati pada massa. Dengan kata lain, jika kita mengisi wadah dengan air dan membekukannya, jumlah air tidak bertambah atau berkurang, hanya berubah wujudnya dari cair menjadi padat.

Proses tidak mengubah massa unsur-unsur yang berpartisipasi dalam reaksi, itu hanya menyebabkan organisasi baru dalam strukturnya. Kita akan memiliki jumlah materi yang sama di awal dan di akhir reaksi tersebut.

Pernyataan yang paling tepat menggambarkan apa yang didalilkan hukum ini adalah:

“Di alam tidak ada yang diciptakan atau dihancurkan, semuanya diubah” (A. Lavoisier, 1785)

Hukum kekekalan materi dikembangkan pada abad ke-18 berkat dua ilmuwan, Mikhail Lomonosov dan Antoine Lavoisier, yang secara bersamaan mencapai kesimpulan serupa.

Banyak fakta dari hari ke hari kita menunjukkan apa yang menopang prinsip dasar kimia ini.

Penemuan Hukum Kekekalan Materi

Penemuan hukum ini terjadi pada abad kedelapan belas karena kekhawatiran yang ada dalam komunitas ilmiah tentang hilangnya materi dalam proses tertentu seperti pembakaran.

Pada tahun 1748 Mijaíl Lomonosov, seorang sarjana terkemuka dalam berbagai seni dan ilmu pengetahuan, membuat rumusan pertama dari hukum ini.

“Dalam reaksi kimia, materi kekal, massa awal sama dengan massa yang dihasilkan” (M. Lomonosov, 1748)

Bertahun-tahun kemudian, pada 1785, Antoine Lavoisier, seorang pengacara, ekonom, dan ilmuwan Prancis, merumuskan kembali undang-undang tersebut, menambahkan nuansa baru.

“Unsur-unsur yang berpartisipasi dalam reaksi kimia masing-masing mempertahankan massanya sendiri setelah reaksi” (A. Lavoisier, 1785)

Untuk alasan ini hukum kekekalan materi juga dikenal sebagai hukum Lomonosov-Lavoisier.

Kedua ilmuwan menggunakan, untuk pertama kalinya, metode untuk mengukur dan menimbang secara akurat, yang merupakan kemajuan penting bagi kimia dan berkontribusi pada penemuan hukum dasarnya.

Contoh hukum kekekalan materi

Berikut adalah beberapa contoh situasi yang mengkonfirmasi hukum kekekalan materi ini:

Penguraian buah

Pengurangan ukuran makanan karena terdegradasi adalah penting. Hal ini berubah menjadi gas yang dilepaskan ke lingkungan.

Mencairkan es

Meninggalkan segelas es pada suhu kamar melelehkan es. Jumlah zat yang tersisa dalam wadah adalah sama, hanya kondisinya yang diubah.

Air mendidih

Perebusan air juga menjadi contoh, karena ketika mendidih, air dikonsumsi dan diubah menjadi uap, yang tetap berada di lingkungan.

Pembentukan senyawa

Dalam pembentukan air, dua molekul hidrogen (2 H 2 ) bereaksi dengan satu molekul oksigen (O 2 ) menghasilkan dua molekul air (2H 2 O). Seperti yang kita lihat pada gambar, jumlah atom antara reaktan dan produk tidak bervariasi, ada empat atom hidrogen dan dua atom oksigen di setiap sisi reaksi.

Pembentukan senyawa

Benda berkarat

Benda logam, biasanya besi, berkarat karena terpapar oksigen. Oksigen bereaksi dengan logam menghasilkan lapisan oksida di permukaannya.

Tambahan pelengkap tentang 8 Perubahan Wujud Materi dan Contohnya di Lentera Pengetahuan

SainsPengertian Hukum Kekekalan Materi

 

Anda telah membaca penjelasan singkat tentang "Hukum Kekekalan Materi dan Contohnya" yang telah dipublikasikan oleh Lentera Pengetahuan. Semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan. Terima kasih.

You May Also Like

About the Author: Lentera

Aku cuma ingin seperti lentera memberikan penerangan pengetahuan meskipun cuma sepenggal ilmu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *