10 Ciri Karakteristik Anarkisme

simbol anarkisme

Anarkisme adalah doktrin filosofis dan politik yang lahir pada abad ke-19 yang menyerukan penghapusan Negara dan segala bentuk organisasi yang berusaha melakukan segala bentuk kontrol dan dominasi atas masyarakat, karena menganggap lembaga-lembaga ini sebagai represif, tidak wajar dan tidak perlu.

Anarkisme dikenal sebagai sistem filosofis dan teori politik yang sesuai dengan ketiadaan pemerintah. Kata anarkisme berasal dari bahasa Yunani “ ánarkhos ”, yang berarti tanpa pemerintahan atau tanpa kekuasaan.

Tokoh pendahulu Anarkisme adalah orang Inggris William Godwin dan secara luas dipertahankan oleh penulis seperti Max Stirner, Mikhail Bakunin, Joseph Proudhon, Leo Tolstoy dan Piotr Kropotkin.

Ciri Karakteristik Anarkisme

Pada dasarnya anarkisme mengusulkan prinsip-prinsip yang didasarkan pada akhir kepemilikan pribadi dan pembagian kelas sosial, Negara dan institusi pada umumnya, yang berarti tidak adanya otoritarianisme, penindasan, dan dominasi.

Berikut ini 10 karakteristik dari doktrin filosofis dan politik anarkisme.

1. Muncul dalam kerangka sosialisme abad kesembilan belas

Anarkisme muncul dalam kerangka sosialisme abad kesembilan belas, seperti doktrin komunis, dan mewakili salah satu gerakan kiri politik. Meskipun semua doktrin ini muncul dari kritik terhadap model kapitalis, anarkisme memiliki karakteristiknya sendiri yang secara luas membedakannya dari komunisme.

2. Dipengaruhi oleh Rousseau: “Manusia pada dasarnya baik”

Ide ini merupakan salah satu sumber inspirasi anarkisme. Gagasan itu diungkapkan dan dipertahankan untuk pertama kalinya pada abad kedelapan belas oleh orang Prancis Jean-Jacques Rousseau, yang memegang tesis bahwa manusia pada dasarnya baik, tetapi masyarakat, yaitu Negara atau lembaga-lembaga sosial, merusaknya. .

3. Percaya pada kebebasan dan otonomi individu

Anarkisme percaya pada kebebasan individu dan otonomi subjek, mampu mengatur diri sendiri dan membangun ikatan kerjasama dalam masyarakat. Dalam pengertian ini, anarkisme menganggap bahwa koeksistensi dimungkinkan berdasarkan rasionalitas manusia dan kehendaknya, tanpa perlu seorang arbiter. Kebebasan, menurut anarkisme, adalah pelaksanaan tanggung jawab.

4. Nilai pendidikan dan pengetahuan

5. Mengusulkan penghapusan Negara dan hukum

Anarki berarti “tanpa pemerintah”. Konsisten dengan prinsip kebebasan individu, anarkisme menganjurkan penghapusan segera Negara, yang mekanisme kontrolnya bertentangan dengan pelaksanaan kebebasan individu. Akibatnya, anarkisme menganggap bahwa hukum juga bersifat represif, tidak perlu dan tidak wajar.

Tidak seperti komunisme, yang membenarkan negara sebagai figur transisi menuju otonomi penuh masyarakat, anarkisme mengusulkan penghapusan segera.

6. Penolakan partai politik

Kaum anarkis tidak mempercayai partai dan menentang mereka, karena mereka dianggap sebagai representasi institusional dari kepentingan kelas dan sektor, dan pada gilirannya sebagai bagian fundamental dari Negara, apakah itu model multi-partai atau partai tunggal.

Anarkisme menganjurkan kesetaraan sosial dan, oleh karena itu, menolak pemisahan kelas, yang memperdalam dan membenarkan sistem dominasi beberapa kelompok atas yang lain. Dalam pengertian ini, ia menyerupai komunisme dalam tujuannya tetapi tidak dalam metodenya.

8. Oposisi terhadap monopoli properti

Dalam mencari kesetaraan sosial, anarkisme menentang monopoli kepemilikan, baik milik pribadi maupun publik. Sifat ini membedakannya dari kapitalisme dan komunisme.


Baca juga artikel lainnya yang bisa mendalam tentang pengetahuan sosial di platform ini:


9. Gerakan yang berbeda

Karena karakteristik diskursifnya sendiri, anarkisme bukanlah gerakan kesatuan, tetapi ada berbagai jenis dan kecenderungan. Yang utama adalah: anarkisme individualisme dan anarkisme kolektivus.

Anarkisme individualis menekankan prinsip kebebasan individu, sehingga menemukan kolektivis sangat dekat dengan godaan untuk mendirikan pemerintahan otoriter.

Anarkisme kolektivis menekankan asosiasi kolektif untuk koeksistensi dan pemecahan masalah. Gerakan ini mencurigai pendekatan anarkisme individualis dengan kapitalisme.

10. Simbol anarkisme

Anarkisme memiliki banyak simbol (lihat gambar di atas). Di antara beberapa yang paling penting, dapat disebutkan berikut:

  1. Simbol : adalah huruf “A”, awal dari anarkisme, dibatasi dalam lingkaran sebagai kiasan untuk kesatuan dan tatanan alam yang tidak membutuhkan hierarki.
  2. Bendera hitam, warna yang digunakan dalam kiasan yang tidak dapat diwarnai.
  3. Kucing hitam liar: simbol anarkisme sindikalis yang menganjurkan hak mogok otonom.
  4. Bendera merah dan hitam, yang mewakili kecenderungan anarkis karakter sosialis.
  5. Bendera hitam dan kuning (aurinegra): mewakili anarkisme individualis atau anarko-kapitalisme.
  6. Salib hitam anarkis Simbol organisasi kemanusiaan yang mengadvokasi penghapusan sistem penjara.
Anda telah membaca penjelasan singkat tentang "10 Ciri Karakteristik Anarkisme" yang telah dipublikasikan oleh Lentera Pengetahuan. Semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan. Terima kasih.

You May Also Like

About the Author: Lentera

Aku cuma ingin seperti lentera memberikan penerangan pengetahuan meskipun cuma sepenggal ilmu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *